Minggu, 07 Februari 2010

The Chronicle of The New Hair Cut

Rabu, 27 Januari 2010
Mami berkata, "Potong rambut sana.. Uda kayak rambutan tuh bentukmu..."
Hati pun menjadi gundah gulana, perasaan ni rambut juga masih pendek. Sempat tanya teman juga, apakah emang udah layak buat potong rambut.
Jawab si teman, "Iya.. Potong aja kayak Vic Zhou di film Wish to See You Again".

Kamis, 4 Januari 2010
Seorang teman yang lain berkata, "Rambutmu nggilani ik..".

Jumat, 5 Januari 2010
Aku berfoto untuk melihat wujudku.

Wah.. Ternyata emang bener kata temenku kemarin. Nggilani! Rambutku sekarang kalo diliat-liat mirip ulat bulu, didukung pula oleh bentuk wajah yang tidak senonoh itu. Lengkap sudah kehinaanku! Akhirnya aku membulatkan tekad untuk potong rambut keesokan harinya untuk memperbaiki bentuk rambut yang tidak karuan (kalo soal wajah emang sudah tidak tertolong, jadi ya udah pasrah aja).

Sabtu, 6 Januari 2010 - sore
Jadi ragu-ragu lagi mau potong rambut. Soalnya tante salon di salon langgananku hasil kerjanya tidak menentu. Kadang bagus, kadang semrawut. Itu semua tergantung kondisi di salon. Kalo pasiennya banyak, biasanya si tante suka ngerumpi sama mereka, apalagi kalo pasiennya ibu-ibu. Belum lagi kalo kapster-kapsternya ikut nimbrung. Ngomongin artis ini cerai lah, vokalis itu pake narkoba lah, dan hal-hal lain yang berbau infotainment..
Pasti Anda sekalian bertanya-tanya, "Udah tau gitu kok ya masih langganan??"
Karena salon itu salon paling deket dari rumahku.
Iya, serius cuma itu kok alasannya.
Kemudian jadi inget omongan si teman soal model rambut Vic Zhou di film Wish to See You Again. Jadi aku coba googling buat cari tahu, siapa tahu bisa ditunjukin ke si tante salon biar jadi acuan dalam membenahi rambutku. Inilah salah satu hasil googling-ku:
Buset! Cakep amat yah!
Sekarang coba bayangin: aku (dalam bentuk si ulat bulu nista) datang ke salon sambil bawa foto Vic Zhou yang cakep itu, trus bilang ke tante salon, "Tante tolong buat saya jadi seperti ini!". Kira-kira gimana reaksi si tante beserta segenap kapsternya yah?
("Maaf Nak, terkadang ada hal-hal yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia..." itu adalah salah satu reaksi yang terpikir olehku). Aku pun menghela napas (lebay ah) dan akhirnya berangkat ke salon dengan pasrah tanpa mengharapkan model rambut yang aneh-aneh.
Sesampainya di salon, ternyata cuma aku pasiennya! Uhuy.. kalo sepi gini pasti bisa fokus nih si tante!
"Tolong dirapikan ya tante.."
Lagi potong, eh, tau-tau anak si tante minta beli siomay. Fokus si tante pun mulai agak berkurang. Tak berapa lama datang seorang remaja kucel yang mau potong rambut juga. Disusul lagi seorang pemuda culun yang mau potong rambut juga. Ditambah lagi seorang sinyo-sinyo tambun yang mau potong rambut juga.
Perfect timing guys!
Sebagai catatan, di salon itu cuma si tante yang bisa motong rambut. Maka si kucel, si culun, dan si tambun pun harus mengantri. Melihat antrian yang beraneka ragam dan tidak beraturan itu, si tante semakin labil. Proses pemotongan rambutku pun disudahi. Nah, di sinilah anehnya!! Aku selalu merasa, kalo pas lagi di salon, hasil potonganku udah cukup bagus dan memuaskan. Tapi begitu sampai di rumah dan dievaluasi lebih lanjut, pasti timbul rasa tidak puas. Pasti selalu begitu loh! Selalu! Cihh..
Jadi ketika disudahi pun aku fine-fine aja..

Sabtu, 6 Januari 2010 - jam makan malam
Sambil makan malam, papi dan mami melihat hasil potonganku.
"Kok gak rapi sih," kata si mami.
"Iya tuh, ada yang masih kepanjangan, ada yang kependekan,"  timpal si papi.
"Eh iya, jadi kayak tanduk gitu.. hahahaha..."
Si mami dan papi ketawa, suaranya membahana sampai ke relung jiwaku.
Kalo mau jujur, emang bener sih kata-kata papi dan mami itu. Tadi sore pas lagi mandi sepulang dari salon, aku juga uda ngrasa kalo agak aneh. Tapi karena saat itu belum ada komentar atopun cercaan, aku bisa men-sugesti diri bahwa itu cuma perasaanku aja. Sekarang remuk sudah sugesti dan kepercayaan diriku itu..
Aku pun menjadi gelap mata...

Minggu, 7 Januari 2010 - dini hari
Ketika seluruh penghuni rumah sudah tidur nyenyak, aku pun mulai menjalankan aksi nekatku.
Aku mengambil gunting dan pergi ke kamar mandi. Sudah tidak bisa dibiarkan, pikirku, kayaknya emang harus main hakim sendiri nih. Aku pun nampang di depan cermin dan mulai memotong rambutku sendiri pada bagian-bagian yang bermasalah.
Dari luar kamar mandi yang terdengar hanyalah krass-kress suara kontak fisik antara gunting dengan rambutku yang kadang-kadang diselingi pisuhan-pisuhan dari mulutku ketika rambut yang dipotong terlalu banyak ato salah sasaran.
Kira-kira setelah beberapa puluh kata kotor berhasil dilepaskan dari mulutku, hasilnya mulai terlihat... taraaaa...... lebih semrawut!!!
Yah menurutku sih.
Akhirnya karena tidak tahu lagi harus berbuat apa, aku pun tidur dan berdoa memohon keajaiban semoga besok pagi rambut plus wajahku bisa kayak Vic Zhou.

Minggu, 7 Januari 2010 - pagi hari
Rupanya doaku tidak terkabul.
Ya sudah.

Minggu, 7 Januari 2010 - siang hari
Aku kembali berfoto untuk menganalisa wujudku.
Coba perhatikan munyuk sebelah kiri dan kanan itu. Yang diberi panah merah adalah bagian-bagian yang menurutku kurang seimbang. Yah menurutku sih..
Sempat terpikir untuk main hakim sendiri lagi, tapi takut kependekan dan lama-lama gundul.
Ya sudah lah, show must go on anyway. Bukankah ada peribahasa don't judge a book by it's cover, ya kan? Buat apa ngurusin cover kalo isinya gak mutu, ya kan?
Ada juga pepatah ikan bandeng ikan gabus, wajahnya ganteng orangnya jayus. (ini pantun kalee...)
So sekali lagi, tampang bukanlah segalanya, ya kan?
Akhirnya aku pun melanjutkan kehidupanku dengan penuh percaya diri seperti sedia kala.
Yeahh... !!!!

8 komentar:

  1. Fotomu,huahahahhahahahahhahah.......... gitu laku d jual????

    BalasHapus
  2. Sepertinya cerita di balik fotonya lebih laku dijual.. :D

    BalasHapus
  3. Edan tenan!!!! Iki post apa post?? Dowo men isine....??? Tapi asli bikin ngakak...

    Sedikit saran, sbl anda ingin seperti Vic Zhou, ada baiknya lambe nya ditipisin dl... parutan mungkin?

    BalasHapus
  4. Visi saya ke depan adalah menerbitkan buku yang berisi kumpulan tulisan di blog ini. Oleh karena itu bilamana tidak dowo, maka akan lama sekali baru bisa jadi sebuah buku. Oleh karena itu saya pun gelap mata dan mengulur-ngulur postingan agar dowo..

    Saran Anda sudah dicoba, parutan mami jadi rusak deh.. gak tau kenapa...

    BalasHapus
  5. semoga Anda dapat terus menulis, L. Saya sendiri sudah kehabisan waktu untuk trading dan bekerja. Saya harap hal ini tidak terjadi pada diri Anda.
    Keep writing, I'm waiting for your new posts.

    Kin

    BalasHapus
  6. Terima kasih, K!
    Kemaren sempat vakum berbulan-bulan, lebih karena tidak adanya ide daripada tidak adanya waktu sih..
    Semoga ke depannya tidak terjadi lagi :D

    BalasHapus
  7. mantab yu, don't judge a book by it's cover

    but always judge yuwono is ganteng dan keren

    BalasHapus
  8. terima kasih ka!

    "but always judge yuwono is ganteng dan keren"
    << sip!!

    BalasHapus